Menjelang perayaan Natal, banyak umat Islam yang masih istiqomah untuk tidak mengucapkan selamat Natal karena menjurus kepada keselamatan aqidah. Lalu di dunia maya menjadi persinggungan yang hebat.
Seperti yang terjadi belakangan ini. Sebuah usaha donat di Malang di-bully karena tidak mau menerima pesanan yang bertuliskan “Merry X-Mas”.
“Hahaha…gak abis pikir dg “prinsip iman” dari penjual donat mungil ini.. Okelah kl emang gak ngucapin met natal, tp ini cuma tulisan mbak.. Ayolah, konteksnya ini sampean penjual dan saya pembeli..gak lebih. Aq yakin banyak yg kecewa kalo sampean masih mempertahankan keyakinan bahwa “kalo mengucapkan selamat natal ke orang kristen, saya jadi kafir..” Hahaha ngono ae terus sampe riyoyo.” begitu kata seorang netizen yang pertama memuat keistiqomah usaha donat.
Kontan postingan yang lebih dari dua ribuan dibagikan itu mendapat respon yang mencela pemilik usaha “Donat Mungil Malang.” Namun tak sedikit yang memberikan dukungan.
“Kasihan sekali pemilik usaha Donat Mungil Malang ini. Hanya karena menjalankan keyakinan beragamanya dengan cara menolak membuat pesanan donat yang bertuliskan Merry Christmas, ia malah mendapat hujatan, penghinaan dan pembullyan luar biasa di wall jualan pribadinya.
Yang bikin gak habis pikir, penolakan yang ia tulis kepada si pemesan donat di WA / BB secara pribadi malah secara sengaja disebarluaskan (dishare) ke ruang publik untuk dijadikan bahan pelecehan dan pembullyan oleh mereka yang membenci prinsip agama Islam yang ia yakini.Si pemilik Donat Mungil Malang ini malah dituduh melakukan perbuatan berbau SARA, diskriminasi, provokasi, anti toleransi dan tidak menghargai keyakinan umat beragama lain. Bahkan tidak sedikit yang dengan sengaja secara beramai-ramai menyebarluaskan chatting pribadi ini di media sosial untuk membunuh karakter di pemilik Donat Mungil Malang ini.
Benar-benar tidak habis pikir. Di negara dengan jumlah mayoritas umat Islam terbesar di dunia, ada seorang Muslimah yang menjalankan keyakinan beragama Islamnya, yang sama sekali tidak bermaksud melecehkan keyakinan umat beragama lain, – ia hanya menjelaskan mengapa ia menolak pesanan yang ia terima di chat pribadinya dengan calon pembeli – malah justru mendapat hujatan, cacian, character assassination, dan pembullyan luar biasa BERBAU SARA dari mereka yang membenci keyakinan agamanya.
Menyedihkan dan sekaligus mengerikan,” pakar komunikasi Zulkifli Machmoed melalui lamannya.