Sophia Latjuba selama ini jarang mengumbar kehidupan pribadinya ke publik. Tetapi sekarang, Sophia memperlihatkan keseharian melalui akun Instagram pribadinya. Termasuk membuka cerita tentang sang kakek yang ternyata orang penting di Indonesia.
Kekasih Ariel NOAH itu mengunggah foto kakeknya, Mahmud Lamako Latjuba di akun Instagram pribadinya, Rabu (20/1/2016). Sophia Latjuba kembali menceritakan sejarah almarhum sang kakek yang menjadi salah satu tokoh besar di Tanah Air.
"Mengenang kakek Lahir pada tanggal 2 Mei 1909 di Una-una, Sulawesi Tengah. Beliau adalah anak keturunan Arab yg sdh sejak lama bermukim di nusantara. Sejak muda, Latjuba meninggalkan kampung halamannya utk menuntut ilmu di Yogyakarta. Mula pertama datang ke Yogyakarta, beliau tinggal di di rumah H.O.S. Tjokroaminoto. Dari Tjokroaminoto, Latjuba banyak menimba ilmu organisasi dan berkenalan dengan tokoh politik seperti Mohammad Roem, Soekarno, Syarifudin Prawiranegara, Kasman Singodimedjo," tulis Sophia.
Tak hanya itu, kakek Sophia Latjuba juga diangkat menjadi Kuasa Usaha (Charge d’Affairs ad Interim) dengan gelar Duta Luar Biasa dan Menteri Berkuasa Penuh untuk memimpin Kedutaan Besar Republik Indonesia di Karachi (Pakistan) pada 1952. Ia juga menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Mesir pada 1956.
"Pada tahun ini, beliu mengajak tokoh-tokoh Indonesia di Kairo untuk mendukung berdirinya Sekolah Indonesia Cairo (SIC) di kawasan Dokki, Giza, Cario. Dalam Muktamar GAI Tahun 1973 di Purwokerto, beliau ditetapkan sebagai Ketua III PB GAI. Pada Jalsah tahun 1975, beliau menawarkan diri membantu Ketua Umum saat itu, H. M. Bachroen, untuk menerjemahkan The Holy Qur’an karya Maulana Muhammad Ali. Beliau menerjemahkannya dimulai dari surat-surat juz amma," ujar Sophia.
Namun pekerjaan kakek Sophia Latjuba itu berhenti lantaran kepergiannya kembali ke Sang Pencipta pada 1975. Mahmud Lamako Latjuba meninggal dunia dalam usia 66 tahun.
Penggemar Sophia Latjuba pun begitu antusias membaca cerita perjuangan tersebut. Sebelumnya, Sophia juga pernah bercerita tentang sang kakek pada Juli 2015.(Fir/Mer)