Seorang gadis cantik berambut panjang, yang terlahir dan besar tanpa kedua tangan, Putri Herlina, menerima suntingan sang pacar, bernama Reza Hilyard Soemantri, yang diketahui adalah seorang musisi. Reza adalah putra dari mantan deputi gubernur Bank Indonesia Maman H Soemantri.
Kini, keduanya pun hidup sebagai suami istri. Lalu, bagaimana sebenarnya kisah masa lalu dari gadis yang sanggup berjuang seorang diri ini?
Menurut cerita yg didapatkan di dalam blog milik Saptuari, sewaktu Putri lahir, orangtuanya tega meninggalkannya di rumah sakit, dan membiarkan anaknya itu hidup sebatang kara. Sampai pada akhirnya, pihak rumah sakit menitipkan Putri di sebuah panti bernama Yayasan Sayap Ibu, dan dirawat dengan tulus oleh sang pemilik panti, Bu Naryo.
Meskipun gadis berambut panjang itu bukan anak kandungnya, Bu Naryo begitu sayang dengan Putri, dan tak ingin Putri lepas dari genggamannya.
Suatu hari, ada seseorang yang datang ke panti itu, dan menginginkan Putri menjadi anaknya. Sayang, orang tersebut bukannya merawat Putri dengan penuh kasih seperti yang dilakukan Bu Naryo, ia malah meletakkan gadis mungil tanpa tangan itu di dalam sebuah kardus, dan meletakkannya di pinggir jalan untuk mengumpulkan uang hasil belas kasihan, alias mengemis.
Di sepanjang hidupnya, Putri pernah tertidur beralaskan kardus, berselimut debu, dan bercahayakan panas sinar matahari. Dan belum tentu, semua orang mampu bila dihadapkan dengan hal seperti ini. Termasuk Anda!
Tuhan memang memiliki caranya sendiri untuk menyelamatkan nyawa gadis berhati suci ini. Pihak panti asuhan menemukan Putri di jalan, dan menyelematkannya, lalu merawat Putri kembali.
Di tangan orangtua angkatnya, Bapak dan Ibu Naryo, Putri tumbuh menjadi anak perempuan yang berbeda dan memiliki kelebihannya sendiri. Ia lincah dengan kedua kakinya, ia mampu menulis walaupun tidak memiliki kedua tangan, memakai baju tanpa bantuan siapa pun, dan melakukan semua kegiatannya seorang diri.
Dengan kata lain, Putri Herlina cilik adalah sosok anak perempuan yang mandiri dan tegas.
Ketika Putri Herlina duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), ia tidak pernah mau disiapkan meja khusus, dan tidak ingin pihak sekolah memperlakukannya terlalu istimewa. Ia cukup duduk di sebuah kursi tambahan di sampingnya, sebagai alas buku ketika ia mengangkat kakinya, menorehkan tinta, dan goresan pensil sebagai bukti perjuangan hidupnya.
Sebelum disunting Reza, Putri Herlina bekerja dan menghabiskan waktunya masih di area panti, dan memegang jabatan sebagai administrasi di panti itu. Semua pekerjaan yang dilakukannya pun, dikerjakan menggunakan kedua kakinya.
Di dalam tulisan Saptuari, sang penulis menuliskan, Putri sempat bertandang ke rumahnya, dan mengabari bahwa ia akan menikah dengan pria pujaan hatinya dalam waktu dekat. Kepada Saptuari dan ibunya yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri, Putri bercerita dirinya mantap untuk dipersunting dengan kekasihnya, Reza.
Semua itu tanpa keraguan, tanpa kebimbangan, dan memang semua ini sudah rencana indah yang disiapkan Tuhan yang Maha Esa untuk keduanya.
Ketika Saptuari mempertanyakan siapa jodoh dari Putri ke Bu Naryo, beliau mengatakan bahwa pria yang berprofesi sebagai musisi itu adalah anak dari keluarga terhormat, putra salah seorang petinggi Bank negeri ini.
Yogyakarta, 13 Oktober 2013
Bertempat di Gedung Mandala Bakti Wanitama, kedua sejoli ini mengikat janji sehidup semati di hadapan penghulu, dan di hadapan kedua orangtua masing-masing.
Suasana berubah haru, ketika sang mempelai pria dengan tegas mengucapkan ijab kabul, sebagai tanda menerima Putri Herlina menjadi pendamping hidupnya yang sah.
Diceritakan Saptuari, para tamu yang hadir satu per satu menitikkan air matanya sebagai tanda haru, melihat keajaiban yang terjadi di hadapan semuanya. Tak terkecuali para awak kamera dan fotografer yang mendokumentasikan acara tersebut.
Hari itu, Tuhan membuktikan janji-Nya. Seperti yang sering didengar, bahwa derajat semua mahluk di mata-Nya adalah sama. Termasuk yang dialami Putri Herlina dan Reza Hilyard Soemantri.
Momen mengharukan kembali terulang, ketika prosesi sungkeman. Dalam keadaan terbata-bata, dan dalam keadaan memeluk Reza, sang ibu mengatakan, “Wahai anakku, engkaulah lelaki itu. Engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan di sampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu,” kata sang ibu seperti ditulis Saptuari.
Acara sungkeman selesai, adik-adik dari panti di mana Putri selama ini dibesarkan hadir dan berdiri berjejer menghadap ke pelaminan. Ketika Putri menghampirinya, semua anak itu menyalami Putri, dan memegang tangan mungil yang ada di pundak Putri.
Hari itu, di malam yang penuh sakral dan keajaiban, anak-anak itu melepaskan sang kakak yang selama ini menemani hari-harinya di panti asuhan, yang hidup selama belasan tahun secara bersama-sama.
Selepas itu, Reza yang tampak gagah dan tampan dengan busana pengantin berwarna putih, menuntun Putri kembali ke pelaminan. Keduanya melangkah bersama, dan siap untuk membina mahligai rumah tangga berdua.
Bila menyebut nama Reza Hilyard sebagai musisi, masih banyak orang yang bertanya-tanya siapa dia sebenarnya. Tapi, bila nama Soemantri disematkan di belakang kedua namanya, mungkin sebagian orang akan menebak kalau ia adalah putra dari mantan Deputri Gubernur Bank Indonesia (BI), Maman Husein Soemantri.
Kini, Reza telah sah menjadi suami dari perempuan ayu, manis, soleha, tegar, serta mandiri, kelahiran 3 Oktober 1988. Semoga, pernikahan yang dilandaskan karena cinta dan kepatuhan terhadap perintah-Nya, senantiasa dilindungi oleh-Nya, dan semua yang dilakukan secara bersama-sama selalu dipermudah juga oleh-Nya.
Selamat berbahagia untuk Putri Herlina dan Reza. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah.