Sedikit Kisah Dari Kakek Penjual Kertas Doa, siapkan Tisu Sebelum baca




Seusai belanja buku di Pasar Blauran, tiba2 saja mata saya tertuju pada sosok sepuh yang menjajakan dagangannya, yakni secarik kertas yang saya tak tahu apa kegunaannya. Kemudian saya hampiri pria sepuh itu dan menanyakan tentang dagangannya.

Beliau mengatakan bahwa ia menjajakan kertas yang berisi doa untuk keselamatan dan keharmonisan rumah tangga. Ujarnya, tulisan yang berisi doa dalam kertas tersebut dapat dibaca dan dihayati agar rumah tangga senantiasa harmonis dan selamat dunia akhirat. Berapa harganya? Dan pria sepuh itu menjawab bahwa kertas dagangannya itu dapat dibeli dengan harga seikhlasnya.

Bagi saya tak seberapa penting untuk mengetahui apa isi tulisan dalam kertas itu. Yang saya ketahui,beliau butuh agar dagangannya itu laku. Karena iba, saya memberinya sedikit uang dan beliau seketika tampak sangat gembira setelah menerima uang dari saya."terima kasih,nak,terima kasih. Jika kamu sudah berumah tangga,bacalah doa ini agar keluargamu selamat," ujarnya sembari menyalami saya cukup lama.

Setidaknya pria sepuh itu telah berusaha, dan bukan hanya sekedar jadi pengemis. Maka dari itu saya sedikit bersimpati padanya. 

Setelah mendapat kertas itu, dan meninggalkan pria sepuh itu dengan perasaan lega, saya duduk bersama istri di sebuah warung makan dan kami berdua tertarik dengan isi doa dari kertas tersebut. Kamipun jadi tertarik pula untuk bersama2 membacanya dalam hati. Tahukah anda, sesaat setelah kami berdua membacanya, langit menjadi terang. Apakah karena kekuatan doa tersebut? Tidak. Itu karena hujan baru saja reda.

Emang nggak ada hubungannya sih..tapi yg jelas, pria itu tidak menjadi pengemis. Pria sepuh itu berharap dagangannya laku. Apabila kita menemukan pria sepuh tersebut (beliau ada di pintu masuk pasar Blauran), belilah dagangannya, sekalipun kita tak membutuhkannya. Dia membutuhkan bantuan dari kita. Walaupun toh nilainya kecil.