Sultan Sulaiman, Kaisar Agung Turki Utsmani (theguardian.com)
Sejarawan Hungaria, Norbert Pap mengklaim telah menemukan reruntuhan yang diduga merupakan bagian dari makam Sultan Sulaiman, Raja Kekaisaran Turki Utsmani. Sultan Sulaiman meninggal pada 1566, saat para pasukannya mengepung benteng Szigetvar di Hungaria.
Pap yang merupakan sejarawan Universitas Pecs mengatakan makam Sulaiman dibangun di lokasi tendanya ketika memimpin ekspedisi ke Hungaria. Menurut Pap, beberapa benda yang diyakini sebagai bagian dari reruntuhan makam Sulaiman ditemukan dalam penggalian sekaligus mengkonfirmasi temuan tersebut.
"Kami memiliki data yang kesemuanya memiliki kesamaan," kata Pap dalam presentasi temuan terbaru mengutip laman The Guardian, Kamis, 10 Desember 2015. "Untuk itulah mengapa kami katakan 'semua dapat dipastikan', karena di sana tidak ditemukan adanya petunjuk yang mengarah kepada dugaan lain. Tapi dibutuhkan konfirmasi, karena temuan ini begitu rumit," lanjut dia.
Hingga kematiannya pada usia 71 tahun, Sulaiman merupakan raja yang paling lama memerintah Kekaisaran Turki Utsmani. Di bawah kekuasaan dia selama 46 tahun, Turki mencapai kejayaan dengan luas wilayah terbentang dari Balkans, seluruh kawasan Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Apa yang diyakini sebagai makam Sultan terletak di bekas pemukiman Utsmaniyah di Turbek, yang hancur lantaran penyerangan pada 1680. Pemukiman tersebut ditemukan oleh Pap pada 2013.
Sejarawan itu meyakini jantung dan beberapa organ dalam Sulaiman dikuburkan di makam tersebut, sementara jasad Sultan itu dibawa kembali ke Konstantinopel, yang saat ini dikenal sebagai Istanbul. Kematian Sulaiman di Szigetvar dirahasiakan selama 48 hari agar pasukannya tidak menyerah dalam pertempuran.
Szigetvar dipertahankan oleh penduduk setempat di bawah kepemimponan seorang bangsawan Kroasia-Hungaria Miklos Zrinyi. Meski pengepungan benteng tersebut berhasil, banyak korban tewas di pihak Turki dan menunda keberhasilan kekaisaran ini menguasai Wina.
Pap mengatakan beberapa struktur bangunan lain, yang diyakini berfungsi sebagai musala dan biara darwis, masih berada di bawah tanah. Dia akan memulai penggalian kembali pada bulan April.
Sumber: theguardian.com