Masya Allah… Inilah Hadits yang Paling Berkesan bagi Imam Ibnu Katsir Rahimahullah



Imam Ibnu Katsir Rahimahullah merupakan salah satu rujukan kaum Muslimin dalam berbagai bidang keilmuan. Dalam soal tafsir, kepakaran beliau telah terbukti dengan lahirnyaTafsir al-Qur’an al-‘Azhim yang dicetak dalam banyak bahasa dengan puluhan kali cetak ulang. Kitab tafsir itu merupakan salah satu rujukan pokok dan digunakan oleh kaum Muslimin lintas madzhab.
Kitab lainnya yang tak kalah monumental adalah al-Bidayah wa an-Nihayah. Ialah sejarah kaum Muslimin dan kehidupan yang ditulis lengkap dari zaman dahulu hingga akhir dunia kelak. Ada juga Kisah Para Nabi yang dicetak oleh dua penerbit besar di negeri ini, dan kitab-kitab lain yang tak bisa kami sebut semuanya dalam tulisan singkat ini.
Di dalam Thabaqat asy-Syafi’iyyin yang dikutip oleh Syekh Salman al-Audah dalam Bersama Imam Madzhab, Imam Ibnu Katsir menyebutkan satu riwayat hadits shahih. Kata beliau, “Aku sangat terkesan dengan sebuah hadits agung nan berharga ini.”
Ialah sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dari Imam asy-Syafi’i dari Imam Malik bin Anas Rahimahumullah. Imam Malik meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Syihab az-Zuhri dari Abdurrahman bin Ka’ab bin Malik dari Ka’ab bin Malik Radhiyallahu ‘anhum.
نسمةالمؤمن طاءىريعلق فى شجرالجنةحتى يرجعه الله تبارك وتعلى الى جسده يوم يبعثه
“Ruh seorang mukmin akan terbang dan bertengger di pohon surga sampai Allah Ta’ala mengembalikannya kepada jasadnya pada hari ketika Allah Ta’ala membangkitkannya.”
Imam Ibnu Katsir sangat terkesan dengan hadits ini karena beberapa alasan.
Pertama, di dalamnya terdapat kabar gembira yang amat agung. Kandungan hadits ini berlaku untuk seluruh kaum Muslimin; generasi awal maupun golongan akhir dan memberi semangat agar kaum Muslimin senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan ibadah-ibadah yang diperintahkan oleh-Nya.
Kedua, hadits agung ini diriwayatkan oleh tiga dari empat imam besar kaum Muslimin. Ialah Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i, dan Imam Malik bin Anas Rahimahumullah.
Ketiga, riwayat ini dikuatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Hadits ini, tutur Imam Ibnu Katsir, juga terdapat di dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim. Ialah dua kitab hadits terbaik yang tiada tandingan setelahnya. Di dalamnya terdapat kabar agung bagi orang mukmin yang menjaga keshalihannya.
Tidakkah kita juga terkesan dengan hadits yang dijaga amat baik dan diwariskan dari guru-guru mulia kepada murid-murid terbaiknya ini?